Randall Collins dengan Teori Konflik Makro pada Level Mikro
Rofif Zuhdi Mahmud Pradana 20107020014
Randall Collins adalah seorang anak pejabat kementerian luar negeri dan lahir pada 29 Juli 1941. Teorinya konflik alternatif perspektif terfokuskan pada stratifikasi sosial, secara lebih terperinci yaitu macro pada level yang mikro. Dari adanya suatu interaksi sosial terjadi adanya sistem organisasi dan strata-strata yang terisi secara tertentu. Strata tersebut selalu berkaitan dengan adanya kepentingan masing-masing individu yang tidak dapat dihindari meskipun dalam satu induk organisasi pun kan terjadi konflik sosial antar ar-rahman nya kepentingan-kepentingan pribadi yang bisa jadi disertai dengan adanya invasi maupun suatu keadaan yang tidak baik dari yang sedang berkuasa atau sebaliknya.
Terkait dengan adanya strata dalam sebuah sistem stratifikasi dan organisasi sosial, tentunya menurut Randall Collins organisasi lah yang merupakan area konflik entah itu dari dalam maupun dari luar seperti tadi yang disampaikan. Tentunya dalam sebuah organisasi di mana adanya strata dan banyaknya pribadi seseorang maka akan secara tidak langsung membentuk suatu kekhasan dan dan uniknya konflik tiap keadaan suatu organisasi. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai atau menghancurkan. Hal ini banyak sekali sudah dijabarkan oleh banyak tokoh namun pada setiap tokoh memiliki ciri dan juga pemahamannya masing-masing.
Pada bacaan yang saya rujuk menjelaskan bahwa Randall Collins lebih tertuju dan menekankan pada sebuah keadaan sosial yang berubah karena adanya konflik yang mereka ciptakan sendiri dan itu pun bukan merupakan kerusakan fisik namun situasi yang yang dimaksud yaitu berubahnya sikap baik itu solidaritas, sentimen, dan lain-lain.
Konflik dalam stratifikasi digambarkan dengan prinsip utama yang digambarkan pada tiga gambaran yaitu individu hidup dalam dunia yang benar-benar buatan secara subjektif lalu yang kedua adalah beberapa orang yang memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi kontruksi atau membentuk dunia subjek si individu dan yang ketiga tentunya beberapa orang yang yang berusaha mempengaruhi bentuk dunia si subjektif yang terus-menerus akan membuat siklus dan dan saling memakan.
Makan bisa menjelaskan gagasan atau pemikiran dari teori Collins bahwa tentunya dalam sebuah organisasi ataupun klub memiliki suatu kekayaan baik itu berupa sumber data, daya, pokok yang akan memberikan dampak pada grup atau organisasi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dengan timbangnya hasil atau pengambilan sumber tersebut yang berdampak. Sudah tidak asing bagi kita mendengar bahwa adanya bahan atau sumber alam Indonesia yang bisa dibuat menjadi baterai lithium pada waktu sebelumnya terus dijual dengan harga yang merosot karena membutuhkan uang, dan pelakunya tersebut tentunya sebuah negara yang memiliki kekuasaan atau kekayaan yang lebih untuk memeras sumber yang memiliki kekayaan di bawah mereka. Hari ini sangat setara kenyataannya dengan apa yang belum lama ini saya dengar.
Contoh keadaan bila diterapkan atau kita cocokkan pada keadaan di lingkungan sosial terkecil yaitu keluarga, mungkin bisa dikatakan bisa jadi orang tua memeras anaknya demi untuk menggapai bla bla bla yang sebenarnya hanyalah ekspektasi mereka yang terlalu tinggi tanpa memandang kemampuan anaknya sendiri, mungkin.
Konflik tersebut sudah pasti akan terjadi bila keadaan yang mungkin kelompok kecil mengakui akan status kekecilan-nya atau kerendahan nya maupun merupakan kesepakatan para pembesar, hal tersebut akan mempengaruhi status grup atau kelompok yang kecil dengan alasan keadaan terbatasnya grup tersebut untuk menggapai sesuatu karena memang benar-benar status kelompok atau grup tersebut tidak mendapatkan kesempatan seperti lainnya yang masuk dalam jaringan sosial yang penting.
Referensi
Jurnal UMM, Nur Agustiningsih, Konflik Ulama-Uleebalang 1903-1946 Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial Di Aceh (2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar